BANYUASIN, PALPRES.COM - Belum rampung seratus persen, proyek gerbang perbatasan Kabupaten Banyuasin dengan Kotamadya Palembang di KM 12 mulai rusak.
Bangunan menelan dana miliaran yang dibiayai APBD Banyuasin tersebut tampak beberapa bagian dinding lepas akibat diterjang angin.
Chandra, salah satu pengguna kendaraan mengaku bangunan gerbang perbatasan Palembang - Banyuasin itu membahayakan pengguna jalan baik pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas jalan.
"Apabila dinding itu lepas dan jatuh bisa membahayakan pengendara yang lewat, padahal gerbang perbatasan ini merupakan icon Banyuasin dan sudah dianggarkan miliaran rupiah, tapi sayangnya terkesan mubazir tidak terawat," kata Chandra, Sabtu 29 April 2023.
BACA JUGA:Parah, Jalan Dusun 1 Tebing Abang Butuh Perbaikan, Begini Penampakannya!
Sejak dibangun dalam beberapa tahun ini, proyek gerbang perbatasan yang dikerjakan secara bertahap oleh Dinas Perkimtan dan kemudian dilanjutkan Dinas PUPR Banyuasin kini belum rampung seratus persen.
"Pasalnya, beberapa bagian ciri khas bangunan gerbang terdapat di tiang bangunan dan papan plang belum terpasang, mirisnya bangunan itu tampak kusam tidak terawat," cetusnya.
Dengan rusaknya dinding gerbang perbatasan Palembang KM 12 - Banyuasin tersebut, setidaknya menandakan jika proyek yang sebelumnya sempat dilakukan sayembara oleh pemerintah, saat ini proyek yang dikerjakan oleh kontraktor tersebut asal-asalan.
"Itu dilihat dari beberapa dinding gerbang rusak dan lepas dari besi, akibatnya pemerintahan mengalami kerugian untuk memperbaikinya nanti," bebernya.
BACA JUGA:Ini Identitas Pemilik Rumah yang Dibakar KKB di Kabupaten Puncak? Ternyata Bekas Mess Karyawan
Terpisah, Suis Tiqlal Effendi, Anggota DPRD Banyuasin menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin saat beberapa tahun belakangan ini fokus membangun infrastruktur jalan penghubung antar desa.
“Ya, Pembangunan skala prioritas, seperti jalan menuju desa dan Kecamatan, Listrik masuk desa hingga sektor pertanian.
Pemkab Banyuasin fokus membenahi hal tersebut, sedangkan untuk pembangunan yang lain masih dianggap belum urgen, sehingga dikesampingkan terlebih dulu,” katanya. *