Resmikan Masjid di Palembang, Menteri Agama Ingin Masjid Berdayakan Masyarakat Seperti di Zaman Rasulullah
Menteri Agama RI KH. Nasaruddin Umar meresmikan Masjid Al Abduh di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Sabtu 21 Desember 2024.--
PALEMBANG,PALPRES.COM- Menteri Agama RI KH. Nasaruddin Umar meresmikan Masjid Al Abduh di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota PALEMBANG, Sabtu 21 Desember 2024.
Dalam kesempatan itu, Menteri Agama berharap masjid dapat difungsikan untuk memberdayakan masyarakat, sebagaimana masjid di zaman Rasulullah SAW.
Menurut Nasaruddin Umar, masjid di zaman Rasulullah SAW bukan hanya menjadi tempat ibadah mahdhoh semata.
Namun juga dijadikan sebagai pusat peradaban, pusat perekonomian, pusat pendidikan, pusat kajian, pusat pemerintahan, dan banyak aktivitas lainnya.
BACA JUGA:Terowongan Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Diresmikan, Telan Anggaran hingga Rp38,9 Miliar
BACA JUGA:KABAR TERBARU! Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idul Fitri 2025
“Masjid nabi itu bukan hanya tempat untuk shalat. 10 persen fungsi masjid untuk sholat, 80 sampai 90 persen untuk fungsi-fungsi lainnya. Masjid di zaman nabi berfungsi sebagai sekolah, rumah sakit, kantor pengadilan, balai pertemuan lintas agama, tempat pernikahan, khitanan, balai kesenian, baitul mal, dan lain sebagainya,” jelas Nasaruddin Umar.
“Jadi masjid berfungsi untuk memberdayakan masyarakat, bukan masyarakat memberdayakan masjid. Mari kita berupaya bagaimana masjid dapat memberdayakan umat. Mari kita jadikan masjid ini seperti masjid nabi,” tambah Menteri Agama.
Menteri Agama juga meminta masyarakat Palembang taat kepada ulama.
Menurutnya, Palembang merupakan kota yang terkenal damai dan toleran.
BACA JUGA:Rayakan HUT ke-67, Bank Sumsel Babel Resmikan Masjid Babusallam Sabil Barakah
BACA JUGA:Benarkah Masjid dan Muslim Jadi Sasaran? Cek Fakta Kerusuhan Hebat yang Terjadi di Inggris
Untuk itu, jangan sampai ada yang mengacak-acak kedamaian dan kerukunan di Kota Palembang.
“Mari kita gunakan masjid secara proporsional. Mari kita berdakwah dengan cara mendekatkan orang yang jauh. Dakwah itu, orang yang jauh kita dekatkan ke masjid, bukan sebaliknya,” tutur Nasaruddin Umar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: