Jadi yang Allah berikan adalah berkahnya dan berkah itu tidak dilihat dari banyaknya.
Karena setiap yang berkah itu mengandung manfaat.
Ciri insan beriman itu sudah enggak lelah mendapatinya, lalu nafsunya ditata oleh Allah supaya memanfaatkan apa yang dicari itu segala yang manfaat ntuk dirinya saja.
Jadi ia enggak sibuk berpikir sesuatu yang berlebihan, yang penting bermanfaat untuk dirinya dia dapatkan.
Ustadz Adi pun mencontohkan sederahana dengan orang haus.
"jika bapak ibu haus butuh apa? Minum. Sederhanya ada minuman kita minum selesai hausnya," ungkapnya.
Jika ada air bening, kalo diminum hausnya hilang nggak? itulah asas manfaat.
Ketika nafsu menunggangi itu, ini masalah. Misal, enggak mau ari putih, maunya es buah naga di lokasi A.
Maka, jika insan beriman mencari rezeki dengan imannya maka Allah akan bimbing ia mendapatkan rezeki itu dan berkah.
"Aku (Allah) tambahkan kualitasnya meskipun dalam pandangan manusia kuantitasnya terlihat sedikit," tutupnya. *