JERUSALEM, PALPRES.COM - Konflik antara Israel dan Palestina masih saja terus menerus berlangsung.
Kini menurut laporan terbaru, pihak militer Israel kembali mencaplok wilayah Tepi Barat yang dikuasai oleh Pemerintahan Palestina, Jumat 9 Juni 2023.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, sudah mengultimatum kegiatan yang menurutnya ilegal.
Karena menurut Palestina, bahwa percobaan pendudukan di Tepi Barat melanggar kesepakatan Internasional.
BACA JUGA:CEK ATM! Bansos BPNT Sembako Rp200.000 Cair ke Rekening Penerima Juni Ini
"Apa yang dilakukan Israel amatlah tak bermoral, ditambah wilayah yang berusaha dikuasai merupakan salah satu desa yang memiliki penduduk yang lansia, " tutur Mohammad dalam Anadolu Agency.
Sehari sebelumnya memang Israel telah melakukan pergerakan di dekat Tepi Barat, wilayah Palestina.
Menurut laporan, Militer Israel menghancurkan salah satu rumah milik penduduk Palestina yang bernama Islam Froukh.
"Kemarin memang kami telah mendapatkan laporan tentang penggusuran satu rumah di Tepi Barat, kabarnya itu merupakan rumah buronan Israel yang dituduh melakukan pengebomaan di Terminal Bus Yerusalem yang menewaskan 2 orang Israel tahun lalu, " ucap Mohammad.
BACA JUGA:PANAS! Kontak Senjata di Perbatasan Mesir dan Israel
Pihak Palestina mengatakan, bahwa hal ini sangatlah tidak manusiawi. Dikarenakan di dalam rumah tersebut ada lansia, yang merupakan ibu buronan itu dan 4 saudara perempuan nya.
"Ini amat tidak manusiawi, sebuah kejahatan yang keji, kenapa mereka mengambil rumah tempat tinggal orang tua yang tidak bersalah, " kata Mohammad.
Menurut Mohammad, ini sangat tidak kolektif dan tak ada di sejarah mana pun, ini hanyalah awal dari kependudukan Israel di Tepi Barat.
"Ini bertentangan dengan Perjanjian Oslo 1995, ini adalah daerah kami, dan kami akan mempertahankannya, " ujar Mohammad.