KIEV, PALPRES.COM - NATO menegaskan 11 dari 31 anggotanya menolak keras Ukraina untuk bergabung di dalam organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut.
Pasalnya, terjadi ketidakpahaman Ukraina dengan 11 anggota yang menolak tersebut.
Igor Zhovkva Wakil dari Kepala Kantor Kepresidenan, mengatakan bahwa mereka sudah mengantongi 20 dukungan dari anggota NATO lainnya.
Namun dalam perjanjian yang disepakati bersama, bergabungnya anggota baru harus seluruhnya setuju.
BACA JUGA:Juni Bahagia Buat Emak-emak! Ada 4 BLT Cair Mulai dari Rp200.000
Walau Ukraina telah menandatangani permohonan untuk bergabung pada tahun lalu, namun masih disanggah oleh beberapa anggota yang kurang setuju atas bergabungnya negara pecahan Uni Sovyet tersebut, Senin 12 Juni 2023.
"Kami menginginkan bergabung ke NATO, karena ingin memperkuat diplomasi kami ke negara NATO, ini pun disetujui oleh anggota G7, " ucap Zhovkva.
Menurut Zhovkva, itu merupakan tantangan dan kesuksesan yang besar dalam KTT NATO pada Juni yang diadakan Vilnius, Lithuania
Sementara, Amerika Serikat telah mendesak NATO untuk segara menyetujui bergabungnya Ukraina.
BACA JUGA:Serangan Balik Gagal, Belasan Tank Ukraina Hancur
Ukraina yang berkonflik dengan Rusia, kian memperkuat desakan dari Amerika Serikat.
Di sisi lain NATO tetap membantu Ukraina dalam peperangan dengan Rusia ke semua aspek, termasuk peralatan pertempuran untuk mempertahankan kedaulatan mereka.
Ekspansi Rusia ke Ukraina lebih berfokus ke arah Timur, yang amat mengancam keamanan Kiev.
Para pimpinan Amerika Serikat telah menginstruksikan NATO agar tetap membantu Ukraina. *