Kawah Tekurep adalah sebuah komplek pemakaman keluarga raja di Palembang yang sudah ada sejak tahun 1675.
Pendiri Kawah Tekurep bernama Sultan Mahmud Badaruddin 1 Jayo Wikramo tahun 1728. Sultan pertama di Palembang ini selanjutnya menjadi nama Masjid Agung di Palembang.
Setelah SMB 1 Jayo Wikramo, Kawah Tekurep terus berbenah. Tahap pertama dilakukan pembangunan gubah tengah oleh Sultan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo.
Asal usul nama Kawah Tekurep karena memiliki atap bangunan makam seperti kubah atau wajan terbalik.
BACA JUGA:WOW! 3 Universitas Ini Ternyata Dijuluki Kampus Terbaik di Sumsel Versi Unirank 2023 Loh
Pemakaman keluarga raja ini memiliki ciri yang berbeda. Ciri ini menunjukkan status, seperti makam tiga cungkup menunjukkan bahwa sultan.
Selanjutnya satu cungkup buat putri SMB, para pejabat dan hulubalang kerajaan.
2. Sabokingking
Sabokingking ini sama dengan Kawah Tekurep yakni sebuah komplek pemakaman. Nama Sabokingking diambil dari Bahasa Sansekerta.
BACA JUGA:Yuk Mengenal Punjungan, Tradisi Turun Menurun dari Kabupaten Musirawas! Memiliki Makna Berbagi
Sabokingking berasal dari Kerajaan Majapahit dengan nama pemimpinnya Pangeran Sido Ing Kenayan.
Pangeran yang hidusp semasa raja Hayam Wuruk ini juga berasal dari Jawan dan memiliki istri bernama Ratu Sinuhun.
Pangeran Sido Ing Kenayan memiliki guru spiritual atau penasehat yang bernama Habib M Nuh.
3. Masjid Agung Palembang
BACA JUGA:Jual Koin Kuno Rp500 Melati Bisa Beli Laptop Baru, Cek Faktanya
Masjid agung Palembang dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I Jayo Wikramo.