Di dalam membangun masjid ini membutuhkan waktu 10 tahun yakni sejak 1738 hingga 1748.
Pada awal pembangunannya, masjid ini tidak memiliki menara namun pada masa Sultan Ahmad Najamudin sekitar tahun 1758-1774 baru dibangun menara dengan letak terpisah.
Bentuk menara ini mirip dengan kelenteng, yakni bagian atap berujung melengkung dan bagian luar dikelilingi teras berpagar.
BACA JUGA:WOW! Koin Kuno Melati Rp500 Bisa Terjual Rp5 Juta, Toko Ini Siap Membeli
Demikian artikel tentang sejarah 3 wisata religi di Palembang yang menyimpan sejarah dari peninggalan SMB 1 Jayo Wikramo dan Pangeran Sido Ing Kenayan.*