PALEMBANG, PALPRES.COM – Sebenernya mayoritas orang di zaman modern ini lebih memilih menulis dari Kiri ke Kanan, kayak bahasa jepang, bahasa mandarin, dan lainya Karena memang lebih efektif dan juga gak akan ribet harus takut tinta yang masih basah bakal kegores sama tangan.
Sama halnya orang yang belum biasa menulis huruf arab, pasti tangannya akan sering menggores tinta yang belum kering sebab menulis dengan tangan kanan dari arah kanan itu lumayan susah.
Pada mulanya orang mesir menulis dengan cara memahat pada batu, mungkin kebiasaan dari pemahat inilah, mereka menilai bahwa memahat tulisan dari kanan ke kiri lebih mudah terlihat, karena tangan kiri memegang pahat, sedangkan tangan kanan memegang palu.
Atau mungkin masalah kerapihan pada hasil pahatan, sehingga lebih presisi jika dimulai dari kanan.
BACA JUGA:Ini Dia Kampus Tertua dan Masih Berdiri di Kota Palembang, Ulas Sejarah Universitas Sjakhyakirti
Karena, dulu tulisan masih berupa gambar.
Sama halnya seperti orang zaman modern kalau menggambar wajah kebanyakan cenderung lebih suka menghadap kiri dari pada kanan.
Lama-lama kebiasaan menulis dari kanan ke kiri inilah yang jadi kebiasaan dan diteruskan sampai aksara turunannya yaitu aksara fenisia, aram, ibrani dan arab.
Nah terus kenapa sih aksara Latin ditulis dari kiri ke kanan? Dulu aksara fenisia masih ditulis dari kanan ke kiri, tapi orang Yunani mulai mengadopsi aksara Fenisia dengan penambahan bunyi Vokal.
BACA JUGA:Wajib Cek! 6 Pilihan Kampus Palembang dengan Jurusan Akuntansi, UKT MURAH
Mulanya aksara Yunani masih ditulis dari kanan ke kiri, tapi berkembang lagi menjadi menyilang, misal baris awal dari kanan ke kiri, maka baris ke dua kiri ke kanan, dan seterusnya (karena masih dipahat di batu).
Tapi pada akhirnya mereka mulai menulis dengan alat tulis semacam pena atau tinta, dan dimulailah kebiasaan menulis dari kiri ke kanan, karena kalau dari kanan ke kiri, tinta yang masih basah akan terkena tangan kanan (kecuali mereka menulis dengan hati-hati atau mereka adalah kidal).
Tapi banyak faktor penyebabnya selain yang mimin uraikan sebelumnya.
Pada akhirnya semua itu tergantung dari kebiasaan dan selera si penulis zaman dulu.
BACA JUGA:10 SMA Terbaik di Sumatera Selatan, Gak Nyangka Banyak Juga Sekolah dari Daerah Ini