Gejala dari kondisi OA yang paling utama adalah nyeri apabila digunakan jalan dan beraktivitas, nyeri jika ditekuk, kaku.
Bahkan sampai tidak bisa berjalan lagi karena sangat nyeri akibat otot melemah.
Semakin obesitas, semakin cepat rusak, ditambah jika obesitasnya terjadi pada usia muda.
Jika obesitas terjadi pada usia muda, akumulasi kerusakan sendi akibat beban yang berlebih akan jauh lebih cepat.
BACA JUGA:MERINDING! 4 Wisata Penuh Misteri di Palembang, Dulu Dianggap Angker Sekarang Ramai Pengunjung
Kerusakan sendi kaki biasanya terjadi pada usia 60-70 tahun, tapi sekarang sudah banyak orang berusia 40-an yang mengalaminya, apalagi kalau jarang gerak dan berolahraga.
Padahal untuk menurunkan berat badan adalah dengan meningkatkan kalori yang keluar dengan berolahraga.
Apabila kondisi sendi sudah sakit karena OA, hal itu membuat penderitanya sulit menurunkan berat badan dengan olahraga karena terlampau nyeri di sendi.
Jadi, yuk mulai olahraga sebelum sendi-sendi sakit!
BACA JUGA:Trending di YouTube, Ini Lirik Lagu Nemen yang dipopulerkan Denny Caknan Feat Gilga Sahid
2. Low Back Pain
Kondisi kedua yang sering terjadi akibat obesitas adalah low back pain (LBP) atau nyeri di area punggung bawah.
Dari metaanalisis (penelitian pada level yang paling tinggi) menemukan bahwa semakin tinggi BMI, semakin obesitas akan berakibat episode LBP yang lebih sering.
Seperti halnya pada sendi lutut, jadi di tulang belakang kita ada berbagai macam sendi yang menghubungkan ruas-ruas tulang belakang.
BACA JUGA:Paling Hits! Ini 8 Wisata Curug Terindah di Bogor, Wajib Buat Kamu Explore
Apabila beban yang diterima sangat besar, maka semakin cepat pula kerusakan pada sendi-sendi tersebut.