LONDON, PALPRES.COM - Bukan hanya di benua Asia dan Amerika saja yang mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah El Nino, atau gelombang panas menyengat yang dapat membuat kemarau panjang.
Pasalnya, Pemerintah Inggris telah melaporkan bahwa permintaan air telah meningkatkan di bulan ini.
Hal ini di karena kan meningkatnya suhu di Inggris sebanyak 6 derajat Celcius.
Laporan dari Met Office, yang merupakan salah satu kantor cuaca nasional Inggris, bahwa cuaca panas yang terjadi di Inggris, mencapai 2 kali lipat lebih panas dari biasanya dan hujan berkurang 2 kali lipat.
Menurut laporan badan lingkungan hidup nasional, dari 5 waduk yang digunakan oleh masyarakat Inggris, tercatat 4 dari waduk tersebut mengalami penurunan air yang sangat drastis.
Thames Water yang merupakan salah satu perusahaan air terbesar milik Inggris dikambinghitamkan dalam permasalahan ini.
Dikarenakan selama 3 dekade terakhir, perusahaan itu selalu menggunakan infrastruktur yang telah usang.
Hal itu membuat pengaliran air sedikit mengalami hambatan, karena sering terjadinya bocor dan pencemaran, biaya sementara perawatan yang sangat mahal.
BACA JUGA:Habiskan Rp1.000 Triliun, NATO ‘Ngamuk’ ke Ukraina
"Thames Water harus disalah kan karena hal ini, kekurangan air ini sudah menjadi hal yang harus dibenahi.
Ada yang harus dipastikan, karena sepertinya Thames Water melakukan sesuatu kepada pelanggannya agar tidak terpengaruh, " tutur Rebecca Pow, yang merupakan akil menteri luar negeri parlemen dikutip dari IBT.
Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris, angkat bicara yang dimana dia akan memastikan Thames Waters dalam administrasi khusus untuk menekan kekurangan air yang dialami di Inggris.
Kini masyarakat Inggris diminta untuk melakukan penghematan besar besaran dalam satu dekade terakhir, karena itu akan menjadi hari terburuk yang paling dihindari oleh pemerintah.
BACA JUGA:Bansos BPNT Rp400.000 Cair di 431 Daerah Belum Masuk ke ATM-mu? Ini Alasannya