JENIN, PALPRES.COM – Saat dunia sedang disibukan perang Rusia dan Ukraina, Israel malah membuka front baru dengan melakukan agresi militer di Kota Jenin Tepi Barat Palestina, Minggu malam waktu setempat.
Serangan tersebut menyebabkan banyak warga Palestina yang menjadi korban.
Dalam pernyataan resminya, Israel berdalih bahwa penyerangan itu hanya sebatas operasi yang bersifat kontra terorisme.
Karena diyakini Israel, tempat itu dipercaya sebagai sarang dari Hamas.
BACA JUGA:Mulai Juli, 2 Bansos Kemensos Ini Cair Bersamaan, Apa Saja?
"Kami sedang membersihkan teroris, ini bukanlah sebuah penyerangan, karena teroris sedang bersembunyi di kamp pengungsian dan di dekat Kota Jenin, " ucap Juru Bicara IDF dikutip secara langsung Jerusalem Post.
IDF menerangkan, bahwa mereka sedang memburu markas dari Hamas, yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan peledak dan tempat berkumpulnya kelompok yang mereka sebut teroris bersenjata.
"Kami telah menghancurkan beberapa pos pengamat para teroris, namun mereka melarikan diri.
Kami tidak dapat menemukannya, kami meledakan beberapa senjata ilegal milik mereka, " tutur IDF.
BACA JUGA:10 Kampus dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik dan Paling Diminati di Indonesia versi EduRank 2023
Pihak Palestina memaparkan, bahwa pasukan Israel telah turun ke jalan Jenin, sebelumnya mereka menembaki beberapa sasaran gedung dengan rudal yang membuat lampu padam.
Masyarakat Palestina berusaha untuk menahan laju pasukan Israel, dan bentrokan terjadi antara pasukan IDF dengan masyarakat Palestina, yang membuat ada korban luka luka.
Kementerian Pertahanan Israel, menjelaskan bahwa operasi ini akan berfokus di Kota Jenin, dan akan berlangsung sekitar 1 sampai 2 hari kedepan, serta IDF akan melakukan persiapan di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, telah memberikan keterangan resmi dan meminta bagi para warga untuk tidak keluar rumah dan membiarkan pasukan IDF menjalankan operasinya dengan baik.
BACA JUGA:2 Bansos Resmi Dihapus Bulan Juli 2023 Khusus untuk KPM Ini