Berbeda lagi di beberapa titik kawasan Sekip yang justru lebih rendah.
Rumah di tempat ini berbentuk panggung.
Masyarakat sudah bermukim di sini sebelum meletus Perang Dunia II.
Mereka berasal dari Pulau Jawa.
Oleh sebab itu, nama jalan kecil atau lorong di daerah Sekip Pangkal dan Sekip tengah sebagian berkonotasi dengan pionner pembuka kawasan tersebut.
Nama jalan kecil atau lorong di daerah ini seperti Kebon Semai, jalan Mandi Aur, Lebar Rejo, Lebak Mulyo.
Juga ada nama Sekip Bendung.
Ikhsan menerangkan bahwa selain berdiri Rumah Gersik juga kawasan dengan kontur tanah lebih rendah dan bekas rawa sehingga sering terjadi banjir pada saat musim hujan.
Hampir semua tempat di Sekip Bendung bernuansa Bendung, di antaranya jalan Bendung, Bendung Dalam, Bendungan, Sei Bendung, Rawa Bendung.
Kalau di peta lama, daerah ini bernama Talang Bendung.
Di tempat ini pula di tahun 1955-an, sebagian sudah menjelma menjadi perumahan, sehingga nama jalannya Rhama yang merupakan singkatan dari R H M Akib dan setelah nama jalan utama ini berubah nama menjadi jalan sekaligus Komplek kawasan Gersik.
Dinamakan Gersik karena di tepi jalan Sekip menuju Komplek ini berdiri gudang distributor semen Gresuj yang dilafalkan menjadi Gersik.
Di dalam komplek pula diberi nama-nama jalan sayuran, seperti bayam, selada, kartu, pare, pakis, buncis.
Perumahan Gersik banyak dihuni oleh para guru, sehingga disinyalir penamaan jalan bernuasa sayur-sayuran tersebut disarankan oleh para guru yang mengerti dan mengajarkan makanan yang sehat. *