Xu Jinping menegaskan dukungan China terhadap pembentukan negara Palestina merdeka, berdasarkan perbatasan 1967 dengan Ibukota Yerusalem Timur.
Xi Jinping juga berjanji mendukung dan membela Palestina di forum internasional.
Dukungan China terhadap Palestina jika melihat sejarah kedua negara, adalah hal wajar.
BACA JUGA:Rasanya Selalu Juara, Ini 5 Kuliner Khas Gorontalo, Bikin Kamu Ketagihan
Karena China selalu konsisten menyuarakan dukungan terhadap Palestina yang berdaulat, sejak kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Beijing, pada 2017 silam.
Dikutip dari Wikipedia, perjuangan membentuk negara Palestina berdaulat sudah berlangsung sejak lama.
Kali pertama dilakukan oleh Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat yang kemudian menjadi Presiden Palestina, dari pusat pemerintahan di pengasingan, di Aljir, Aljazair.
Namun sayangnya, Palestina tidak diakui sebagian negara anggota Dewan Keamanan PBB, selain wilayah geografi yang masih belum begitu jelas.
BACA JUGA:Bank Indonesia Pertahankan BI7DRR di Level 5,75 Persen
Tapi Palestina justru mendapat pengakuan dari lembaga internasional.
Misalnya, Sekretaris Jenderal PBB mengundang Yasser Arafat untuk menyampaikan pidatonya dalam sidang di New York pada Desember 1988.
Tapi karena Amerika Serikat menolak memberikan visa masuk kepada Arafat, sidang pun dipindahkan ke Jenewa.
Dalam pidatonya, Arafat menegaskan bahwa PLO ingin menjalin kontak langsung dengan Amerika.
BACA JUGA:4 Grup Band Asal Palembang, Ada yang Lahirkan Lagu-lagu Legenda
Namun karena lobi Yahudi Amerika yang kuat, Palestina gagal memperoleh pengakuan dari Amerika. *