Hal itu paling tidak diinginkan oleh Pemerintah Pusat Swedia.
" Kita lihat, pembakaran itu telah mengancam keamanan internal kita, hal ini sangat membahayakan hidup rakyat kita, " tutur nya.
Kejadian ini juga, merusak upaya Swedia untuk dapat bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik Utara, NATO.
Karena Presiden terpilih Turki, Erdogan tidak akan menerima negara yang tidak paham toleransi bergabung di NATO.
Sebelumnya, kabar mengemparkan dan tidak bermoral datang dari negara Swedia.
Saat umat muslim seluruh dunia sedang merayakan Hari Raya Idul Adha, salah satu warga Swedia malah melakukan pembakaran massal Alquran didepan Masjid Agung Stockholm.
Hal ini menimbulkan kemarahan besar dari kerajaan Arab Saudi, yang dimana lewat kementerian luar negerinnya mengutuk keras yang menurut mereka menebarkan kebencian dan anti Islam.
"Mereka semua tidak bermoral, yang mereka lakukan hanya tidakkan kebencian tak ada pembenaran.
BACA JUGA:Dapatkan Perlengkapan Bayi Murah di Blibli
Apapun yang mereka lakukan hanya mengucilkan, rasime dan anehnya Barat malah menyebutnya sebagai kebebasan berpendapat.
Seharusnyanya mereka lebih memikirkan toleransi dan saling menghormati, "papar pernyataan Kemenlu Arab Saudi.
Walaupun itu ada satu pria yang di mankan oleh pihak keamanan Swedia, karena menghasut beberapa etnis dan menodai alquran yang berlebihan.
"Ini adalah sebuah demokrasi, dan malah bahaya bila mereka tidak memperbolehkan kami melakukan ini, " ucap Salwan Momika (37) yang merupakan pembakar Alquran.
BACA JUGA:Kalahkan PTN! Universitas Swasta Ini Jadi Kampus Terbaik di Jakarta Versi UniRank 2023
Adapun tindakan pemerintah Swedia sungguh kelewatan, melegalkan apa yang dilakukan oleh para pembakar Alquran ini.