PALPRES.COM- Pemkab Lumajang, Jawa Timur telah membangun 12 titik pengungsian yang dipersiapkan bagi warga terdampak banjir lahar dari aliran gunung Semeru.
Banjir lahar tersebut terjadi, Jumat 7 Juli 2023 dikarenakan Kabupaten Lumajang diguyur hujan selama 2 hari tanpa henti.
Akibatnya sungai Leprak di Lumajang meluap hingga menyebabkan banjir lahar dingin.
Tidak hanya itu saja, banjir tersebut menyebabkan 4 jembatan putus dan dibeberapa titik Lumajang mengalami longsor.
Tempat pengungsian itu di bangun di empat kecamatan. Untuk data sementara para pengungsi berjumlah 424 pengungsi ditempatkan di beberapa lokasi, diantaranya Balai Desa Tumpeng, Jarit, Tambahrejo, Tempursari, Ponpes Nurul Salam, Pronojiwo, dan Penanggal.
“Kalau dilihat pada hari ini saja, curah hujan masih tinggi. Tidak menutup kemungkinan bisa bertambah jumlah pengungsinya,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, Dewi Susiyanti dikutip dari Kompas.com pada Sabtu 8 Juli 2023.
Saat ini, pihaknya tengah menyepiakan segala kebutuhan untuk penanganan para pengungsi seperti pakaian, selimut, tempat tidur, dan dapur umum.
“Untuk logislitik para pengungsi, Insya Allah sudah disiapkan. Kalau nanti ada kekurang akan ditambahkan lagi,” tegasnya.
Terpisah, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq telah menyampakan, bencana ini menjadi prioritas Pemkab Lumajang. Pihaknya akan memprioritaskan di sejumlah titik longsor dengan melakukan pembersihan dari material tanah dan lumpur.
Thoriqul menegaskan, beberapa wilayah yang sulit di jangkau juga menjadi prioritas guna bisa menyalurkan maupun memberikan bantuan.
“Kita akan bersihkan longsor yang menutupi jalan dan membersihkan kawasan pemukiman warga,” pungkasnya.
Sebelumnya, dampak banjir lahar yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat 7 Juli 2023 mengakibatkan 4 jembatan putus.