Respons Cepat: Bantuan Kemenkeu Peduli Mengalir ke Aceh Utara dan Bireuen
Bea Cukai Lhokseumawe melalui program Kemenkeu Peduli kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang di akhir November 2025. -Bea Cukai Lhokseumawe -
ACEH UTARA, PALPRES.COM — Bea Cukai Lhokseumawe melalui program Kemenkeu Peduli kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang di akhir November 2025.
Penyaluran berlangsung pada Rabu 10 Desember 2025 dengan sasaran utama warga di Dusun Malim Diwa, Dusun Tengku Cot Teumereu, dan Dusun Tengku Cek, Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Kapang, Kabupaten Aceh Utara.
Hadir di Tengah Masyarakat
Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Agus Siswadi, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan komitmen pihaknya untuk hadir langsung di tengah masyarakat pada masa sulit.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas IKM untuk Korban Banjir Sumbar, Bank Sumsel Babel Ikut Sumbangkan Donasi
BACA JUGA:Meski Terisolir Banjir Bandang, BRI Tetap Layani Nasabah Berkat Koneksi Satelit
“Kondisi di Kuala Cangkoi menunjukkan betapa dahsyatnya dampak banjir bandang yang terjadi.
Kami berupaya memastikan bantuan dapat segera sampai kepada warga, terutama di dusun-dusun yang paling terdampak.
Dukung Pemulihan Masyarakat
Ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama sebagai bagian dari Kementerian Keuangan dalam mendukung pemulihan masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Muba Galang Donasi untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera
BACA JUGA:Wujud Kepedulian, PTBA Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Bencana ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera
Selain ke Aceh Utara, tim Kemenkeu Peduli Bea Cukai Lhokseumawe juga menyalurkan bantuan ke titik terdampak lain di Kabupaten Bireuen, yaitu Desa Sarah Kubu, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.
Informasi dari warga menyebutkan bahwa ketinggian banjir di desa tersebut sempat mencapai 2,5 meter.
Bagian selatan kampung tertimbun lumpur dengan ketebalan lebih dari satu meter, sementara sejumlah rumah tersapu banjir hingga hanya menyisakan atap.
Sebagian besar keluarga telah mengungsi selama 13 hari di Meunasah setempat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: bea cukai lhokseumawe
