Beliau menemani Nabi Muhammad hingga detik-detik paling berbahaya di pertempuran tersebut.
Suatu hari di tahun 3 Hijriah, Rasulullah SAW dan sahabatnya dihadapkan dengan masalah serius.
Salah satunya, terdapat seseorang yang merupakan pemimpin Yahudi yang berbuat onar bernama Ka’ab bin Asyraf.
Seorang Yahudi ini merusak nama baik Rasul dengan syair yang berisi menghina dan beropini memfitnah.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Kesabaran Luar Biasa Abu Qilabah, Meski Bernasib Malang
Ka’ab juga banyak membocorkan rahasia Madinah ke tokoh-tokoh musyrikin Quraisy dan mengkhianati piagam Madinah yang telah disepakati secara musyawarah.
Lalu, Rasulullah SAW menawarkan kepada sahabat-sahabatnya mengenai sebuah misi khusus.
“Siapakah di antara kalian yang mampu memerangi Ka’ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya.”
Beberapa sahabat mengajukan diri, tetapi yang paling siap dan tepat untuk melakukan misi besar tersebut adalah Muhammad bin Maslamah.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi, Thalhah bin Ubaidillah, Perisai Rasulullah Sekaligus Si Pemilik Hari Uhud
Dengan hal itu, beliau berhasil meringkus dedengkot Yahudi itu dan beberapa waktu kemudian ia membunuhnya.
Hal ini juga pernah dilakkan pada 6 Hijriah ketika Rasulullah SAW memberi misi khusus kepada Muhammad bin Maslamah untuk mempin 10 orang sahabat untuk menghampiri markas musuh di Bani Muawiyah dan Bani Awwal.
Qadarullah, musuh menyadari kehadiran mereka dan mengirim 100 tentara untuk membunuh 10 sahabat ini.
Namun, semua sahabat syahid, kecuali Muhammad bin Maslamah yang sukses menyelamatkan diri setelah melawan dengan penuh luka.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi, Nuaiman Masuk Surga Karena Bikin Tertawa, Kok Bisa?
Muhammad bin Maslamah juga pernah memimpin 100 tentara berkuda saat Fathu Mekkah.