Rafael Struick ikut serta merumput di lapangan ketika itu.
BACA JUGA:3 Pemain Keturunan yang Bikin Timnas Indonesia Makin Sangar di Piala AFF U-23 2023, Ini Profilnya
Pemain keturunan yang baru berusia 20 tahun ini, berhasil mengundang decak kagum saat melawan Palestina dan Argentina di FIFA Matchday bulan lalu.
Namun, yang dibutuhkan seorang striker adalah gol.
Buat apa bagus bermain bola kalau tidak mencetak skor.
Rafael masih membutuhkan menit bermain lebih banyak untuk memantangkan kemampuannya sebagai seorang striker haus gol.
BACA JUGA:Gabungkan Pemain Lokal dan Naturalisasi, Timnas Indonesia Diramal Sukses Seperti Maroko
Striker ADO Den Haag itu belum memenuhi ekspektasi coach Shin.
Sang pelatih asal Korea Selatan mendambakan striker baru grade A dari jalur pemain keturunan.
Beredar video berisikan Shin Tae-yong sedang menilai sejumlah aksi para pemain, mulai dari bek hingga striker.
Duduk di sebuah bangku di pinggir lapangan, Shin Tae-yong mengamati dengan serius satu per satu aksi pemain.
Bermula dari pengamatan coach Shin pada seorang pemain belakang yang melakukan aksi memukau dengan melakukan super save.
Bola yang hampir memasuki gawang bisa dihalau dengan cepat oleh si pemain belakang ini.
Shin Tae-yong bertepuk tangan saat melihat aksi hebat tersebut.
Tapi, tepuk tangan berbeda diberikan oleh pelatih asal Korea Selatan ini, saat melihat seorang striker dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang.
Ia melakukan itu hanya dengan sekali sentuhan.