Kenari, Pohon Pelindung yang Juga Menjadi Sumber Penghidupan

Minggu 16-07-2023,15:10 WIB
Reporter : Abdul Kadir
Editor : Sulis Utomo

PALEMBANG, PALPRES.COM  - Kepulauan Maluku telah lama dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, seperti cengkih dan pala, yang menarik minat bangsa Eropa pada masa penjajahan. 

Namun, rempah-rempah bukanlah satu-satunya sumber kekayaan alam yang dimiliki Maluku. 

Di tengah samudera yang luas, tumbuhlah pohon kenari yang menjulang tinggi di Kepulauan Banda, Pulau Ambon, dan Pulau Makian, Provinsi Maluku dan Maluku Utara. 

Pohon kenari ini bukan hanya menjadi pemandangan yang memukau, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA:Diakah Calon Striker Baru Timnas Indonesia? Yuk Kepoin Profilnya

Dalam Kepulauan Banda, pohon kenari tumbuh dengan subur, bahkan melebihi ukuran pohon beringin dan kelapa. 

Pohon-pohon kenari ini telah berdiri sejak zaman penjajahan, dengan umur yang mencapai ratusan tahun. 

Masyarakat Banda menjadikan kenari sebagai salah satu sumber penghidupan mereka, selain pala dan hasil tangkapan ikan. 

Meskipun harga kenari tidak setinggi harga pala, pendapatan dari penjualan kenari tetap membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

BACA JUGA:Menyusun Formula Sukses ala Maroko, Timnas Indonesia Diprediksi Meraih Sukses dengan Memadukan Pemain Lokal da

Satu kilogram biji pala biasanya dihargai Rp100-200 ribu, sementara kenari dihargai sekitar Rp50-100 ribu per kilogram. 

Kenari memberikan keuntungan yang stabil karena tersedia sepanjang tahun, sedangkan pala hanya bisa dipanen tiga kali dalam setahun.

Kehadiran kenari memiliki arti penting dalam mata pencaharian masyarakat. 

Kenari menjadi sumber penghidupan yang bisa menyokong kebutuhan sehari-hari, seperti pendidikan anak-anak mereka hingga ke perguruan tinggi. 

BACA JUGA: Jangan Terlalu Lama Bermain HP, Nanti Dampaknya Seperti Ini!

Kategori :