Di Pulau Makian, Maluku Utara, kenari juga menjadi sumber penghidupan yang penting bagi masyarakat setempat.
Pulau ini dikenal sebagai pulau kenari karena banyaknya pohon kenari yang tumbuh di sana.
Masyarakat Makian memiliki perjanjian bahwa siapa pun boleh mengambil kenari yang jatuh ke tanah, bahkan di kebun yang bukan milik mereka.
Namun, mereka juga sepakat bahwa buah kenari yang masih tergantung di pohon hanya boleh diambil oleh pemiliknya.
BACA JUGA:SIMAK, Tips dari Kadis Kominfo Muba, Cara Hindari Kejahatan Scamming dan Phising
Prinsip ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada semua warga, terutama mereka yang kurang mampu.
Kenari juga dimanfaatkan dalam kegiatan kuliner oleh masyarakat di kedua wilayah tersebut.
Selain sebagai bumbu masakan, kenari digunakan dalam pembuatan kue tradisional seperti halua kenari dan nougat kenari.
Selain memenuhi kebutuhan lokal, kenari juga dijual dan dikirim ke Surabaya.
BACA JUGA:Dekorasi Ruangan Cahaya Terbatas, Tanaman Hias Aglaonema Nitidum Ini Bisa Jadi Pilihan
Dari Surabaya, kenari tersebut didistribusikan ke daerah lain di Indonesia bahkan ke luar negeri.
Kehadiran pohon kenari di Kepulauan Maluku bukan hanya memberikan keindahan alam, tetapi juga memberikan penghidupan dan pengharapan bagi masyarakat setempat.
Sebagai sumber pendapatan yang stabil, kenari telah memberikan manfaat ekonomi dan pendidikan, serta membantu mempertahankan tradisi dan keberlanjutan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. *