Yang membuat Sandi semakin terkesan adalah Dzaki menggunakan produk-produk lokal sepanjang perjalanan.
Sepedanya menggunakan Wdnsdy Journey KS, pakaian menggunakan SUB Jersey, dan suplemen hanya menggunakan produk lokal seperti Antangin, Herba Mojo, dan Strive.
"Luar biasa bersepeda di Amerika hampir 7.000 km dengan menggunakan sepeda Indonesia," kata Sandi.
Sandi sempat meminta penjelasan kepada CEO dan pendiri Wdnsdy Bike, Azrul Ananda, mengenai sepeda yang digunakan oleh Dzaki.
BACA JUGA:OKI Jadi Daerah Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Terluas di Indonesia, Mentan Bilang Begini
Azrul menjelaskan bahwa mereka berdua, Azrul dan mitra bisnisnya, John Boemihardjo, memang ingin menciptakan sepeda Indonesia yang siap untuk performa tinggi.
"Pada awalnya, kami agak khawatir saat mendukung Dzaki karena jika peralatannya gagal, dia tidak akan bisa menyelesaikan perlombaan," kata Azrul.
Namun, dia merasa beruntung karena sepeda yang digunakan oleh Dzaki dapat membantu menaklukkan tantangan di berbagai medan dan cuaca.
Sandi juga sempat bercanda tentang suplemen Antangin yang digunakan oleh Dzaki sepanjang perjalanan di TABR.
BACA JUGA: Ini Dia 5 Pemain Asing Paling Setia di Liga Indonesia, Salah Satunya Langganan Top Skorer
"Ternyata slogannya Antangin, 'wes hewes hewes bablas angine,' benar-benar dapat membantu Dzaki melawan angin di Amerika," kata Sandi, yang kemudian disambut tawa penonton.
"Terima kasih juga kepada Strive dan Herba Mojo yang juga membantu Dzaki dengan suplemen mereka," tambahnya.
Sandi juga merasa heran ketika mendengar bahwa Dzaki menggunakan apparel lokal, yaitu SUB Jersey, sepanjang TABR.
Terlebih lagi, Dzaki hanya membawa dua pasang jersey dan BIB dari SUB Jersey sepanjang perjalanan.
BACA JUGA:5 Cara Mengembangkan Bakat Anak, Nomor 4 yang Paling Dibutuhkan
"Ini berarti apparel-nya sangat kuat," ujarnya.