Hijrah terpaksa dilakukan Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pada saat itu, karena tekanan dan siksaat dari kaum kafir Quraisy.
Ancaman tersebut terlihat, bila Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terbuka.
Ancaman tidak hanya kepada Nabi Muhammad SAW tapi juga umat Islam Makkah pada saat itu.
Selain hijrah ke Madinah, kaum muslimin juga ada yang hijrah ke Habsyah dan Thaif.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Ada Cuan Tambahan Bagi Penerima Bansos PKH dan BPNT Rp750.000
Salah satu ancaman kepada Nabi Muhammad SAW terjadi, pada saat kaum Quraisy mengadakan sayembara dengan hadiah seratus ekor unta bagi orang yang dapat menyerahkan Nabi Muhammad SAW.
Hal itu membuat salah seorang Quraisy, yakni Suraqa bin Malik bin Ju’syum yang ingin mendapatkan hadiah itu.
Kala itu, Suraqa mengejar Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan menggunakan kuda.
Ia berhasil mengejar rombongan hijrah Nabi SAW, namun akhirnya gagal, karena tiga kali kudanya terperosok ke dalam pasir.
BACA JUGA:Jangan Sampai di Skip! Ini 8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Lubuklinggau
Pada akhirnya justru Suraqa meminta maaf dan Nabi Muhammad SAW memaafkannya.
Setelah kejadian itu akhirnya Suraqa masuk Islam. *