PALPRES.COM - Merah Delima adalah sebuah nama yang bisa ditafsirkan dalam berbagai penafsiran, ada buah merah delima dan ada batu merah delima dan ada mustika merah delima.
Dari ketiga nama tersebut, yang paling mahal adalah Mustika Merah Delima.
Beberapa hal yang perlu dipaparkan tentang Mustika Merah Delima yang banyak orang belum mengetahuinya.
Legenda Mustika Merah Delima
BACA JUGA:Pasaran Motor Matic 125 CC Makin Seru, Pesaing Yamaha Lexi Meluncur
Mustika Merah Delima adanya hanya di tanah Jawa, karena konon mustika ini pertama kali merupakan hadiah dari Nyi Roro Kidul kepada Sultan Hamengku Buwono I, yang pertama ini disebut induk atau Babon dari Mustika Merah Delima yang ada hingga saat ini.
Konon, siapapun yang mempunyai Babon Merah Delima ini akan mempunyai kemampuan menghilang, anti peluru, anti bacok, kewibawaan yang tinggi dan bisa mencapai segala cita-citanya dengan sempurna.
Akan tetapi, sampai saat ini belum ada informasi siapa yang memegang induk semang mustika ini, dan mungkin saja sudah kembali ke asalnya setelah pemiliknya meninggal dunia.
Ya, namanya saja mustika, jadi jelas berbau gaib, dari bentuknya saja orang sudah pasti akan heran, bagaimana tidak bentuknya yang sebesar kedelai dan empuk, namun bila terjatuh akan berbunyi layaknya batu yang jatuh ke lantai, jelas ini bukan sembarang benda pada umumnya.
BACA JUGA:4 Kota Terkecil di Sumatera Selatan, Gak Nyangka Palembang di Urutan Ini
Dengan kata lain, bahwa benda ini adalah dari alam gaib, orang menyebutnya khodam yang juga bisa beranak pinak hingga akhir jaman.
Demikian juga babon Merah Delima yang pertama kali dulu sudahberanak pinak menjadi ratusan bahkan ribuan, hanya saja bisa beralih ke tangan manusia hanya beberapa saja dan itupun melihat kemampuan dari anak-anaknya atau cicit-cicitnya yang berbeda-beda.
Sama seperti halnya manusia, bila induknya seorang presiden, maka anaknya ada yang hanya mampu sebagai seorang lurah, camat, gubernurdan sebagainya.
Seorang Einstein yang jenius saja, ternyata anaknya juga kemampuan otaknya hanya ala kadarnya saja, demikian analogi yang cocok dengan merah delima yang saat ini ada ditangan beberapa orang.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abbad bin Bisyr Tetap Jalankan Salat, Meski 3 Anak Panah Menghujam Tubuhnya