Desa ini mempunyai keunikan yang tidak ada di tempat lain.
Seperti yang dijelaskan di atas, keunikannya karena alat tukar di tempat ini menggunakan koin batok.
Benarkah demikian?
Koin batok itu hanya berlaku di sebuah pasar karya anak muda.
BACA JUGA:5 Ikan Terbesar di Dunia, Ada Panjangnya Sampai 12 Meter
Lokasinya ada di bawah pohon yang dikemas dengan konsep pasar tradisional yakni menjual makanan kuno.
Pasar ini bernama Pasar Tradisional Paloh Naga.
Kamu bisa menikmati kuliner tempo doloe di sini, seperti Grontol Jagung, Sawot Ubi, ambuyat, Lapek Bugih, Bubur Pedas Khas melayu dan makanan tradisional lainnya.
Setiap Sabtu dan Minggu, pengunjung akan ditawarkan sarapan pagi di tengah sawah, tepatnya di Agrowisata Paloh Naga.
BACA JUGA:Belum Banyak Tahu, Cara Menjual Uang Kuno di Bank, Simak Penjelasan Ini
Uniknya, pengunjung wajib menukar mata uang rupiah dengan kepingan kayu yang disebut koin batok.
Koin batok inilah alat pembayaran untuk membeli kuliner di pasar tersebut.
Pasar ini buka hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 06.00-11.00 WIB.
Selain kuliner, pengunjung juga bisa menikmati pertunjukan tari serta musik tradisional.
Hanya di tempat ini saja sistem pembayarannya menggunakan koin batok.
Jika mengunjungi kawasan lain tetap menggunakan uang sebagai alat tukarnya.