Kisah Penyesalan Paling Bermakna dari Para Sahabat Nabi yang Bertaubat

Kamis 03-08-2023,13:46 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Trisno Rusli

2. Hindun binti Utbah

Pasti sudah tidak asing dengan nama sahabat perempuan satu ini. Hindun binti Utbah memiliki penyesalan yang sangat merasa mendalam dengan permusuhannya dengan Rasulullah.

Dia pun menyesali perilakunya yang dulu menyembah berhala, sampai pada akhirnya dia menghancurkan semua patung-patung berhala koleksinya sembari berkata lantang,

“Dulu kami tertipu oleh kalian! Dulu kami tertipu!”

BACA JUGA:3 Jurusan Kuliah Paling Sulit di Kampus Terbaik QS WUR 2024, Masa Depan Terjamin, Minat?

Di saat yang bersaman pula, dia pun menemui Nabi,

“Sungguh wahai Rasul, dulu tidak ada yang paling kusenangi melebihi ketika aku melihat engkau dan keluargamu dicampakkan. Namun hari ini, tidak ada yang paling kusuka melebihi ketika aku melihat engkau dan keluargamu dimuliakan.” (Ath Thabaqat Al Kubra).

3. Ikrimah bin Abi Jahal

Dan jangan lupakan pula kisah penyesalan Ikrimah bin Abi Jahal yang mulanya memiliki permusuhan yang sangat keras pada Rasulullah.

BACA JUGA:3 Prodi Terfavorit di UTBK SNBT 2023! Deretan Kampus TOP QS WUR 2024, Prodimu Masuk?

Namun, ketika ia telah bertaubat, dia ikut berjuang di jalan Allah sampai suatu kali Ikrimah berniat mengorbankan dirinya agar pasukan Muslimin dapat mengalahkan serangan Romawi di Pertempuran Yarmuk.

Sebab, kalau dirinya tidak melakukan sesuatu, barisan Romawi terlalu tebal dan sulit ditembus.

Namun, Khalid bin Walid tentu melarangnya dan mengatakan apabila Ikrimah masih tetap ingin melakukan rencananya, risiko yang akan dialami Ikrimah adalah bertemu kematian.

Lalu, apa jawaban Ikrimah?

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Enterpreneur, Ada di Kampus Terbaik Versi QS WUR 2024!

“Tak usah menahanku, wahai Khalid! Sungguh kau telah lebih dulu daripada aku dalam membela Rasulullah, sedangkan aku dan ayahku dulu sangat lama menjadi manusia yang paling keras permusuhannya pada beliau. Biarkan aku membayar masa laluku!” (Al Kamil fi At Tarikh, Ibnul Atsir)

Kategori :