Dengan berkuliah di jurusan ini, maka tentu harus mempersiapkan diri agar dapat bersaing di era industri 4.0 dan mampu meningkatkan sektor pertanian sehingga bisa menghasilkan produk-produk unggulan.
Tak hanya itu, di agroteknologi, mahasiswa juga akan mengenal beberapa mata kuliah lain yang dapat mendukung kualitasmu berada di jurusan ini, seperti mata kuliah Teknologi dan Produksi Benih.
Kemudian Rekayasa Tanaman Hidroponik, Budidaya Tanaman Hortikultura, Teknologi Pasca Panen, Bioteknologi Pertanian, Teknologi Perlindungan Tanaman, Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman, dan masih banyak lagi.
Selain itu pula, ketika berada di jurusan agroteknologi, dapat membuat mahasiswa langsung turun ke lapangan untuk praktikum, jadi tidak hanya belajar secara teori.
Hal itu meliputi pengelolaan perkebunan, pertanian, budidaya tanaman, hingga menganalisis dan membuat solusi atas permasalahan yang terjadi di lahan-lahan perkebunan.
Tetapi, meskipun bidang ini berfokus pada sektor pertanian atau pertumbuhan kebun, nyatanya prospek kerja yang dimiliki lulusan Agroteknologi cukup luas, lho!
Lulusan jurusan ini dapat menjadi seorang akademisi peneliti yang mengharuskan mereka lanjut menempuh pendidikan S2, konsultan pertanian di lembaga pemerintah maupun swadaya.
Prospek kerja bagi alumni Jurusan Agroteknologi lainnya yakni industri pupuk atau pestisida, di birokrasi pusat atau daerah, hingga berbisnis pangan seperti menjual benih perkebunan.
BACA JUGA:Jurusan Farmasi beserta Prospek Kerjanya, Miliki Akreditasi Unggul di Kampus QS WUR 2024?
Nah, kalau ingin menempuh jurusan Agroteknologi di perguruan tinggi, ada beberapa kampus di Indonesia yang menyediakan jurusan ini.
Bahkan, diantara kampus tersebut ada beberapa yang masuk dalam pemeringkatan internasional QS WUR 2024.
Mau tahu? Berikut kampus-kampus yang menyediakan jurusan Agroteknologi.
1. Universitas Jenderal Soedirman
2. Universitas Padjadjaran
3. Universitas Sebelas Maret
4. Universitas Jember