PALPRES.COM - Pemerintah Republik Indonesia (RI) sepertinya ambisius untuk menggencarkan pembangunan pelabuhan di setiap wilayahnya.
Ambisius pemerintah pusat ini bukan tanpa alasan, sebab Sulawesi Utara sendiri menjadi salah satu wilayah yang sangat merasakan manfaat keberadaan infrastruktur ini.
Diketahui, Sulawesi Utara terdiri dari gugusan kepulauan yang banyak mengandalkan mata pencaharian di sektor perikanan, sehingga adanya pelabuhan khusus di Kota Bitung ini menjadi salah satu poros perekonomian dunia.
Pelabuhan khusus di Kota Bitung Sulawesi Utara ini bukan pelabuhan penumpang, melainkan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).
Menjadi wajah poros perekonomian dunia, lantaran Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung ini tercatat mampu memproduksi hasil tangkapan ikannya sebesar 52.086 ton pada November 2022 lalu.
Perputaran uang di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung ini diperkirakan mencapai Rp70 miliar/hari.
Pasalnya, ikan hasil tangkapan yang dikumpulkan di PPS Bitung Sulawesi Utara ini kemudian di ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Filipina, Singapura, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, pelabihan perikanan ini terbagi menjadi empat jenis, yakni Pelabuhan Pendaratan Ikan, Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Perikanan Nusantara dan Pelabuhan Perikanan Samudera.
BACA JUGA:Batu Eksotis Ini dari Lubuklinggau, Dipercaya Pancarkan Energi Alami
Berdasarkan standar fasilitas pelabuhan Perikanan klasifikasi A atau PPS Bitung yang adanya di Provinsi Sulwesi Utara ini mampu menerima kapal perikanan setidaknya 100 unit atau setara dengan 6.000 GT.
Pelabuhan Bitung ini memiliki panjang dermaga lebih 300 meter dan dibangun diatas lahan sekitar 20 hektare.
Keberadaan Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung ini sangat strategis bagi perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara.
Sebab, lokasi pelabuhan ikan Bitung ini berada di perairan Selat Lembeh yang dekat dengan akses laut Sulawesi, Laut Maluku, Samudera Pasifik dan Teluk Tomini.
BACA JUGA:Lucu dan Menggelitik, Ini Deretan Nama Desa Unik di Gresik