Namun di satu sisi, dengan dakwah yang tidak kenal lelah dari Rasulullah SAW, banyak yang masuk Islam, termasuk Bilal.
Kala itu, Bilal merupakan budak, ia sudah sering merasakan penganiayaan atau kekejaman yang dilakukan orang-orang musyrik. Namun ia tak gentar, ia tetap sabar menghadapi ujian tersebut.
Bila sahabat nabi lainnya seperti Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib masih memiliki keluarga dan suku yang membela mereka.
Namun para budak hamba sahaya seperti Bilal tidak memiliki siapapun, sehingga orang-orang Quraisy menyiksa mereka tanpa belas kasihan sedikitpun.
BACA JUGA:ERHA Luncurkan Hair Care Center, Solusi Klinis Atasi Permasalahan Rambut
Pada suatu ketika, Bilal dan beberapa orang lainnya disiksa dan diikat dan dan dijemur diterik matahari.
Mereka dipakaikan baju besi dan membiarkan kulit mereka terbakar oleh sengatan matahari.
Meski disiksa sedemikian rupa, Bilal tetap istikomah pada keimanannya dan ia memasrahkan hidupnya kepada Allah SWT.
Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya.
BACA JUGA:Penduduknya Tak Sampai 4 Ribu Tiap Kilometer, Inilah 4 Kecamatan Tersepi di Bandar Lampung
Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk. Meski beringis karena sakit, ia tetap justru meng-agungkan Nama Allah SWT, Bilal menyebut, “Ahad, Ahad … (Allah Maha Esa).”
Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun tetap menngatakan hal yang sama.
Melihat hal itu, mereka semakin meningkatkan penyiksaannya.
Bilal pun pasrah dan berserah pada Allah SWT.
BACA JUGA:7 Mega Proyek Era Presiden Joko Widodo, Nomor 1 Telan Anggaran Rp476 Triliun
Bilal kembali dipaksa agar memuji Latta dan ‘Uzza, yang merupakan berhala mereka.