Tiba di sana, ia tinggal satu rumah dengan Abu Bakar dan ‘Amir bin Fihr.
Tinggal di Madinah membuat Bilal dapat hidup tenang dan jauh dari orang-orang Quraisy yang seakan tiada henti menyiksanya.
BACA JUGA:Omzet Rp10 Juta Sehari! Warung Terpencil di Tengah Hutan Sumedang, Ternyata Ini Rahasianya
Kini, ia mencurahkan segenap perhatiannya untuk menyertai Rasulullah SAW ke mana pun beliau pergi.
Bilal pun turut berperang bersama Rasulullah SAW.
Pada suatu ketika Rasulullah SAW selesai membangun Masjid Nabawi di Madinah dan menetapkan azan, maka Bilal ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan azan (muazin) dalam sejarah Islam.
Suaranya yang merdu membuat orang-orang tertegun dengan azan yang ia sampaikan.
BACA JUGA:Fantastis, Hasilkan Cuan Rp70 Miliar/Hari, Pelabuhan Ini Jadi Poros Maritim Dunia
Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW seraya berseru, “Hayya ‘alashsholaati hayya ‘alalfalaahi…(Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan….)”
Lalu, ketika Rasulullah SAW keluar dari rumah dan Bilal melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqamat.
Kisah Bilal menjadi pelajaran berharga bagi kita, untuk tetap pada keimanan meski dalam kondisi sulit sekalipun.
Meski berat dan sangat menyakitkan, namun bila kita tetap istikomah InsyaAllah dengan begitu, kita akan surga seperti yang terjadi pada Bilal bin Rabah. *