Kisah Sahabat Nabi: Abdurrahman bin Auf, Ingin Menjadi Miskin Tapi Selalu Gagal?

Senin 07-08-2023,14:40 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Trisno Rusli

Oleh karena hartanya yang terlampau banyak, Rasulullah SAW pernah menyindirnya dengan mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk surga dengan merangkak.

Tentu Abdurrahman bin Auf menjadi sering menangis karena teringat sabda Rasulullah SAW tersebut.

Seringkali, beliau berdoa dengan permohonan, “Buatlah aku hidup dalam kesederhanaan! Aku ingin menjadi seperti Masab bin Umair atau Hamzah, yang hanya meninggalkan sepotong kain saat meninggal dunia.

Seperti Masab bin Umair, ketika jasadnya dibungkus kafan, kakinya tertutup namun kepalanya terbuka.

BACA JUGA:Jurusan Hubungan Internasional Terbaik di Kampus TOP QS WUR 2024, Anak IPS Merapat!

Dan saat ditarik ke atas, kepalanya tertutup tapi kakinya terbuka. Ya Allah,” ucapnya dengan rintihan hati yang penuh harapan.

Dengan takdir hidup yang sudah terlanjur menjadi orang kaya, Abdurrahman kerap berkonsultasi kepada Rasulullah SAW agar masuk surga minimal dengan berjalan kaki dan tidak merangkak.

Lantas, Rasulullah SAW menjawab, “Banyaklah sedekah, niscaya kakimu akan ringan memasuki surga!”

Dalam catatan sejarah, Abdurrahman bin Auf berwasiat membagi hartanya menjadi 3 bagian.

BACA JUGA:7 Jurusan Kuliah yang Banyak Diincar Kementerian Keuangan, Ada di Kampus QS WUR 2024!

Ketiga bagian tersebut meliputi 1/3 dibagikan untuk membantu sahabatnya berusaha, 1/3 digunakan untuk membayar utang-utangnya, dan 1/3 lagi dibagikan kepada fakir miskin.

Upaya itu dilakukan demi meringankan langkahnya menuju surga.

Meskipun tujuan menjadi miskinnya tidak tercapai, Abdurrahman tetap menginspirasi kita melalui kebaikan hati, keikhlasan, dan sedekah yang tak pernah putus.

Banyak pelajaran berharga yang menjadi hikmah dalam kosah hidupnya terutama tentang niat yang tulus, sikap dermawan, kesabaran, dan tawadhu'.

BACA JUGA:4 Jurusan Soshum Tersulit Beserta Kampus Terbaik versi QS WUR 2023, Ada Jurusanmu di Sini?

Semoga kita dapat menjadikan cerita sahabat Abdurrahman bin Auf sebagai teladan dan inspirasi untuk meyakini diri bahwa akhir kehidupan sebenarnya bukanlah di dunia.*

Kategori :