PALEMBANG, PALPRES.COM - Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling umum di kalangan perempuan, meskipun jarang juga terjadi pada laki-laki.
Faktor risiko untuk kanker payudara dapat bervariasi, termasuk faktor genetik dan faktor lingkungan.
Faktor genetik melibatkan adanya mutasi pada gen tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara.
BACA JUGA:SELAMAT! Pemilik BPJS KIS Bisa Dapat Uang Rp600.000 Agustus 2023, Cek Syarat dan Ketentuan di Sini
Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 misalnya, diketahui secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara pada individu yang membawanya.
Faktor lingkungan seperti pola makan yang tidak sehat kebiasaan merokok konsumsi alkohol yang berlebihan dan kelebihan berat badan, juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker payudara.
Tanda dan gejala awal kanker payudara dapat beragam, termasuk benjolan baru atau perubahan bentuk atau ukuran payudara, perubahan pada kulit payudara, seperti kulit yang mengerut bersisik atau terasa hangat perubahan pada puting susu (seperti perdarahan atau retraksi atau keluar cairan dari puting susu.
Namun penting untuk diingat, bahwa tidak semua benjolan pada payudara adalah tanda kanker.
BACA JUGA:5 Merek Dagang Tertua di Indonesia yang Masih Kokoh Berdiri Sampai saat Ini, Apa Aja Tuh?
Banyak benjolan pada payudara bersifat jinak.
Deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker payudara, karena semakin dini kanker tersebut terdeteksi semakin baik kesempatan untuk penyembuhannya.
Pemeriksaan payudara sendiri (BSE) dilakukan dengan memeriksa payudara sendiri secara teratur untuk mencari perubahan atau benjolan.
Pemeriksaan payudara secara berkala oleh dokter, juga penting biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes pemindaian seperti mamografi.
BACA JUGA:Kisah Hindun binti Utbah, Musuh yang Hijrah menjadi Sahabat Rasulullah SAW