Namun ternyata perjanjian itu dilanggar secara sepihak oleh orang-orang Quraisy pada tahun 630 Masehi,
Nabi Muhammad SAW dan pasukan Muslimin bergerak untuk menaklukkan Mekkah.
Kala itu Abu Sufyan merasa kaum Quraisy sudah tidak cukup kuat menghambat kaum muslim.
Dia lalu melakukan perjalanan ke Madinah, dan berusaha untuk mengembalikan perjanjian tersebut.
BACA JUGA:Kerja Kalian Apa? Ini dia Deretan Daerah Paling Banyak Warganya Pengangguran di Sumatera Utara
Ternyata tidak ada kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak, dan Abu Sufyan kembali ke Mekkah dengan sia-sia.
Abu Sufyan beberapa kali makukan perjalanan antara Mekkah dan Madinah, agar terwujudnya penyelesaian perdamaian.
Upaya itu berhasil, setelah penaklukan Mekkah oleh umat Muslim terjadi.
Tidak ada peperangan atau pertumpahan darah di Mekkah.
BACA JUGA:Batu Jenis Ini Menjadi Jembatan Dunia Manusia dan Alam Gaib, Benarkah?
Setelah penaklukan Mekkah, Abu Sufyan memeluk Islam.
Ia memeluk Islam, karena kagum dengan kesabaran dan ketenangan Nabi Muhammad SAW.
Ia yang tadinya musuh Islam, akhirnya masuk dalam barisan kaum muslimin, dan menjadi salah seorang panglima perang kaum muslimin.
Dalam sebuah peperangan yakni pada Pengepungan Tha'if, ia ternyata kehilangan penglihatan alias buta pada mata salah satu matanya.
BACA JUGA:Honda Resmi Kenalkan Motor Listrik EM1 e:, Ini Kisaran Harganya
Ketika Nabi Muhammad SAW meninggal pada tahun 632 Masehi, saat itu ia ia sedang bertugas di Najran. Abu Sufyan juga berperang dalam Pertempuran Yarmuk tahun 636 Masehi.