Buku tersebut mempelajari seluk beluk mengenai kuda.
Kemudian, ada buku yang disebut Al-Ibil yang membahas tentang hewan unta.
Tidak hanya itu, ada juga kitab As-Sha terkait kambing, dan Al-Wuhush tentang hewan liar.
Ia juga mengkaji tentang manusia dalam Khalq Al- Insan.
BACA JUGA:5 Perguruan Tinggi Negeri dengan Fasilitas Terbaik Indonesia versi QS WUR 2024, Siapa Jawaranya?
Abdul Malik juga menjadi orang pertama yang mempelajari manusia.
Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Kitab Al- Asma'i.
Buku tersebut menjadi rujukan ilmuwan di Austria pada paruh kedua pada abad ke -19 Masehi.
Seperti dikutip hidayatuna.com, Al Asma'i memiliki pengalaman sebagai guru istana yang dianggap punya jasa.
BACA JUGA:Proses Cek Rekening KPM Selesai, Bansos PKH Tahap 3 Segera Cair, KPM juga Dapat Bantuan Tambahan
Karena membuat para pangeran mempunyai kecerdasan yang mumpuni, yakni para pengeran di Dinasti Abbasiyah, terutama pada masa Kekhalifahan Harun Ar Rasyid.
Kepiawaiannya dalam bidang sastra, Bahasa Arab, dan ilmu tentang hewan tersebut, membuat Asma'i masuk dalam buku 36 Kisah Inspiratif Ilmuwan Muslim, Al Asma'i dan bahasa Arab.
Hasil penelitiannya mengenai binatang, ternyata menarik perhatian para peneliti Eropa.
Hingga akhirnya penelitian tersebut menjadi rujukan bagi mereka.
BACA JUGA:Koin Kuno Rp25 Tahun 1971 Banyak Dicari Kolektor, Harganya Setara Motor Matic, Kamu Punya?
Kitab-kitab Al Asmai juga sangat populer di kalangan pakar zoologi di abad ke-9 dan ke-10.