LUBUKLINGGAU, PALPRES- Tanah Mesir ribuan abad silam menjadi saksi sejarah kebengisan dan kecongkakan hati seorang Fir'aun, dia tak segan membunuh siapapun yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan dan memaksa seluruh rakyat Mesir untuk menyembahnya.
Pada saat itu Allah SWT telah mengutus Nabi Musa untuk menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman sang raja lalim tersebut, tapi rakyat merasa ketakutan serta memilih tidak menyembunyikan keimanannya kepada Allah SWT, untuk menghindari kekejaman Fir'aun.
Salah satu yang menyembunyikan keimanan tersebut adalah wanita bernama Masyitah beserta keluarganya, dimana Masyitah merupakan salah satu pelayanan di istana Fir'aun yang bertugas menyisir anak Fir'aun.
Salah satu yang menyembunyikan keimanan tersebut yakni seorang wanita bernama Masyithah beserta keluarganya, ketika agama Nabi Ibrahim disampaikan oleh Nabi Musa di tanah Mesir, mereka mengimaninya, tapi tidak asa yang tahu keimanan Masyitah, termasuk Fir'aun.
BACA JUGA:Ini Tanggapan Venna Melinda Soal Ferry Irawan yang Belum Bisa Bayar Uang Iddah
Pada saat Masyithah sedang menyisir rambut putri Firdaun, tiba-tiba sisirnya jatuh dan berucap "Allah", sontak anak putri Fir'aun kaget dan bertanya siapa itu Allah?
Masyithah hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan itu 'Siapa itu Allah?' putri Fir'aun kembali bertanya dengan nada lebih keras, "Mengapa kau tidak menjawab? apakah kau punya Tuhan selain ayahku? tapi Masyithah terus diam saja.
Putri Fir'aun terus mendesak Masyithah, dan akhirnya timbullah keberanian di hati Masyithah 'Allah adalah Tuhanku, Tuhan ayahmu dan Tuhan seluruh alam," jawab Masyithah dengan tegas.
Sang putri langsung melaporkan kejadian itu kepada Fir'aun, dan Masyithah mengabarkan kepada keluarganya supaya bersiap-siap menerima hukuman dari Fir'aun atas ungkapan keimananya kepada Allah SWT.
BACA JUGA:3 Jenis Batu Akik Paling Diburu Kolektor di Palembang, Nomor 1 Penangkal Santet
Fir'aun marah dan memanggil Masyithah bersama keluarganya "Apakah kau menyembah selain aku? tanya Fir'aun, lalu dijawab Masyithah 'Ya, saya menyembah Allah, Allah Tuhanku, tuhanmu dan Tuhan segala sesuatu," jawab Masyithah.
Fir'aun pun menyuruh pengawalmnya untuk mengikat Masyithah dan menaruh seekor ular dihadapannya, tapi Masyithah tidak takut sedikit pun.
Fir'aun bertambah marah dan memanggil tangan kanannya bernama, Hamman untuk mengeksekusi mati Masyithah beserta keluarganya.
Hamman lalu memerintahkan pengawal istana untuk membuat lubang besar dan diisi air panas untuk merebus masyithah dan keluarganya.
BACA JUGA:PTN dan PTS dengan Fakultas Biologi Terbaik di Indonesia, Ada di Kampus QS WUR 2024, Minat?