Dalam pertempuran itu kaum muslimin yang gugur berjumlah 70 orang.
Diantaranya yang syuhadah tersebut adalah paman nabi yakni Hamzah bin Abdul Muthalib.
Hamzah dikenal dengan gelar “Singa Allah SWT” dan “Singa Rasul”.
Para syuhadah dimakamkan di tempat mereka gugur di sekitar Jabal Uhud.
BACA JUGA:Harganya Setara BeAT, Desain dan Tenaganya Super Sangar, Jagoan Baru Skutik Indonesia
Nabi Muhammad SAW saat peperangan itu mendapatkan luka-luka, dan sahabat-sahabatnya menjadi perisai untuk Rasulullah SAW.
Para sahabat gugur karena badannya dipenuhi anak panah.
Setelah perang usai dan kaum musyrikin kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka menemui ajalnya.
Sehingga ada satu liang kubur yang terdiri dari beberapa syuhada.
BACA JUGA:6 Jenis Batu Akik yang Paling Dipercaya Mampu Jadi Sarana Kebal Senjata, Anda Sudah Punya?
Setelah 46 tahun, pada masa khalifah Marwan bin Hakamn terjadilah banjir besar sehingga makam Hamzah dan Abdullah bin Yasin rusak berat.
Ternyata, meski sudah lebih dari 40 tahun di dalam kubur, jasad kedua sahabat Nabi Muhammad SAW itu masih segar, seperti baru saja meninggal.
Oleh karenanya, jasadnya di kubur di tempat lain, masih di kawasan gunung Uhud.
Pada tahun 1383 Hijriyah dibangun tembok tinggi yang mengelilingi makam Hamzah dengan cela-cela jeruji, agar peziarah dapat menyaksikan makam tersebut.
BACA JUGA:Ingin Tangkal Energi Negatif? Coba Pakai Batu Akik Ini Ya
Di dalam areal pemakaman tidak ada tanda-tanda khusus, seperti batu nisan yang menandakan ada makam di sana.