Agar pekerjaan kita lebih cepat selesai, tidak membutuhkan banyak tenaga dan waktu.
Serta bisa menghasilkan lebih banyak barang dan walaupun AI berkembang pesat.
Mereka belum tentu juga bisa menyaingi kreativitas manusia, apalagi rasa simpati dan empati.
Bakat-bakat inilah yang harus dipelajari oleh generasi muda agar bisa berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat.
BACA JUGA:Manusia Punya Keinginan, tapi Allah SWT yang Menentukan, Ini Kata Aa Gym
Permasalahan ini menjadi bahasan penting yang perlu didiskusikan bersama dengan para pimpinan dunia.
Salah satunya melalui diskusi negara-negara G20.
Yakni fokus mengembangkan komunikatif dan literasi bekerja di bidang digital.
Sampai kebahasannya orang muda untuk memikirkan cara beradaptasi dari tantangan derasnya laju perkembangan teknologi.
BACA JUGA:Brrr! Suhunya 19 Derajat Celcius, Kota Terdingin di Yogyakarta, Bukan Sleman, Ayo Tebak!
Hasil diskusi yang telah dilakukan berbulan-bulan ini akan diserahkan dalam bentuk rekomendasi.
Yakni fokus pada empat isu prioritas, 2 diantaranya membahas tentang ketenagakerjaan pemuda dan transformasi digital.
Dokumen ini dibawa oleh Presiden Jokowi untuk didiskusikan lebih lanjut dalam forum G20 di Bali beberapa waktu lalu.
Harapannya, nanti agar hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh warga negara-negara G20 lainnya.
BACA JUGA:Suzuki Rilis Motor Bebek Sport Terbaru, Bikin Raja Bebek Panik
Sebagai generasi muda dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, harusnya kita terus penasaran dengan perkembangan teknologi, sehingga bisa beradaptasi dan ikut ambil bagian.