MUSI RAWAS, PALPRES.COM- Beberapa pekan belakangan demam aksi pacui jalur melanda di media sosial, di mana dalam tradisi pacu Jalur memperlihatkan aksi para atlit dayung sampan berkerjasama mengadu kecepatan di Jalur sungai dimana dalam setiap sampan di pimipin oleh seorang anak kecil yang berdiri di depan untuk memberikan semangat pada para pendayung.
Pacu Jalur merupakan perlombaan mendayung khas Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, perlombaan mendayung ini dilakukan oleh 50-60 orang sebagai anak pacu tergantung dari panjang perahu.
Berikut 3 hal yang harus kamu ketahui tentang aksi perlombaan pacu jalur seperti dilansir dari plat form media sosial, yuk disimak
1. Sudah diresmikan sebagai warisan tak benda pada tahun 2014
BACA JUGA:Cara Mencairkan Limit Kredivo Rp1 Juta ke Saldo DANA, Bisa Auto Tarik Tunai Nih
Pacu jalur sebagai tradisi, pengetahuan, adat budaya, kesadaran biosentrisme, dan praktik Pacu Jalur secara resmi diakui dan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Nasional Tak Benda asli Indonesia pada tahun 2014.
2. Pacu Jalur festival terbesar selama ratusan tahun
Pacu Jalur juga dikenal oleh masyarakat sebagai Pacu Jalua Pacuh Jalugh, atau Patjho Djaluar perlombaan tradisional dayung perahu, sampan atau kano khas Minangkabau yang berasal dari wilayah Tengah-Barat Sumatra di Kuantan Singingi kerap disingkat sebagai Kuansing.
Perlombaan Pacu Jalur diadakan setiap tahun di sungai Batang Kuantan di bawah rangkaian acara Festival Pacu Jalur, yang mana merupakan festival tahunan terbesar bagi masyarakat setempat terutama di ibukota kabupaten Taluk Kuantan selama ratusan tahun.
BACA JUGA:3 Zodiak Sulit Ditebak, Sifat dan Karakternya Membuat Orang Penasaran
3. Pacu Jalur terpilih sebagai Google Doodle untuk logo beranda Google
Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur yang diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional, tim pemenang Pacu Jalur juga akan berkesempatan terpilih menjadi atlet nasional Indonesia untuk mewakili Indonesia di ajang balap perahu internasional (apabila mumpuni).
Pada tahun 2022, gambaran Pacu Jalur (dibuat oleh seorang seniman etnis Sunda asal Bandung, bernama Wastana Haikal) terpilih sebagai Google Doodle, yang mana merupakan alterasi khusus untuk logo Google di beranda Google yang dimaksudkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan pada tanggal 17 Agustus.
Itulah 3 hal yang harus anda ketahui mengenai tradisi pacu Jalur yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. (lek)