Tradisi Peringatan Asyura di Sumbar, Bangun dan Hiasi Patung, Arak Keliling Kota, Lalu Hancurkan di Pantai

Jumat 01-09-2023,15:27 WIB
Reporter : Apriansyah
Editor : Sulis Utomo

Tradisi Tabuik juga memiliki makna persatuan dan kebudayaan. 

Tradisi ini tidak hanya melibatkan komunitas Muslim, tetapi juga melibatkan seluruh masyarakat setempat. 

Tabuik mengajarkan pentingnya persatuan dalam peringatan keagamaan, dimana warga bersatu untuk melaksanakan tradisi ini tanpa memandang perbedaan agama atau suku. 

BACA JUGA:Motornya Sejuta Umat, Yuk Intip Spesifikasi New Suzuki Burgman 125 Dek Rata

Hal ini juga memperkuat jalinan antargenerasi dalam masyarakat, dimana tradisi Tabuik diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

4. Makna Spiritualitas

Tradisi Tabuik sangat erat kaitannya dengan spiritualitas. 

Masyarakat yang terlibat dalam tradisi ini meyakini, bahwa ketika Tabuik dihanyutkan ke laut maka segala dosa dan kesalahan juga akan dihanyutkan bersamanya. 

BACA JUGA:KPM Tersenyum, Bansos Pangan untuk 3 Bulan Dipercepat Penyalurannya, Ini Kategori Penerimanya

Mereka meyakini bahwa tradisi ini dapat membersihkan jiwa dan memperbarui ikatan spiritual dengan Tuhan. 

Selain itu tradisi Tabuik juga merupakan bentuk ibadah, dan penghargaan kepada Nabi Muhammad dan sejarah Islam.

5. Makna Peninggalan Budaya dan Identitas Lokal

Tradisi Tabuik merupakan salah satu peninggalan budaya lokal yang memiliki nilai historis dan identitas yang kuat. 

BACA JUGA:3 Fakta Kampus Paling Tua di Indonesia, Usianya Hampir 2 Abad, Coba Tebak?

Tradisi ini menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat Pariaman, dan Sumatera Barat pada umumnya. 

Melalui tradisi Tabuik generasi muda dapat memahami dan menjaga warisan budaya lokal mereka, serta menghargai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. *

Kategori :