Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Husain ibn Ali, tradisi ini juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya semangat perjuangan keberanian dan pengorbanan di dalam kehidupan.
Tradisi Tabuik adalah sebuah tradisi yang unik dan khas dari daerah Pariaman Sumatera Barat Indonesia.
Tradisi Tabuik ini dilakukan sebagaiu wujud cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Dan ini lah beberapa makna detail dari Tradisi Tabuik Masyarakat Minangkabau
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tau! Ini 5 Manfaat Daging Kambing Untuk Kesehatan yang Kaya Akan Nutrisi
1. Makna Penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW
Tradisi Tabuik mengandung makna kehormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh sentral dalam agama Islam.
Peringatan Maulid Nabi ini merupakan momen untuk mengenang dan merayakan kehidupan, serta pengajaran-pengajaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad.
Tabuik sebagai pusat perhatian dalam tradisi ini menjadi simbolisasi upacara untuk menghormati beliau.
BACA JUGA:Rezeki Awal September, 30 Juta KPM Terima Dana Bantuan Dobel, Cek Daftar Penerimanya di Sini
2. Makna Peringatan Tragedi Karbala
Tradisi Tabuik juga memiliki makna peringatan terhadap tragedi Karbala, yang merupakan peristiwa pahit dalam sejarah Islam.
Tragedi Karbala terjadi pada tahun 680 M, ketika cucu Nabi Muhammad Imam Husain dan para pengikutnya menghadapi pasukan yang menentang mereka di daerah Karbala Irak.
Tradisi Tabuik dipercaya sebagai peninggalan para migran dari Karbala yang masuk ke wilayah Sumatera Barat, dan membawa serta tradisi itu untuk tetap memperingati martir dalam tragedi tersebut.
BACA JUGA:Bikin Nagih! 5 Tempat Paling Enak Makan Tekwan di Palembang yang Wajib Kamu Coba
3. Makna Persatuan dan Kebudayaan