2. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain
Tidak cukup dan jujur, kita juga harus bermanfaat bagi orang lain.
Misalnya ketika kita punya harta, maka harta itu sebagian diberikan bagi yang membutuhkan, karena harta yang kita berikan itu akan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan tersebut.
Termasuk ketika kita punya ilmu pengetahuan agama, kita berikan ilmu tersebut kepada orang lain.
BACA JUGA:KPM Berbahagia, Bansos PKH dan BPNT untuk 3 Bulan Cair, Catat Tanggal Pencairannya
Ilmu yang kita berikan itu akan bermanfaat bagi orang itu untuk meningkatkan amal ibadahnya.
Apalagi di bulan Ramadhan, maka ketika kita bersedekah kepada orang yang berpuasa, maka kita akan mendapat pahala dan puasa kita menjadi berkah.
3. Siapa yang tidak bisa berterimakasih kepada manusia, pada hakikatnya dia tidak dapat bersyukur kepada Allah SWT
Cara Allah SWT menolong kita, adalah dengan menggerakkan manusia atau orang lain untuk menolong kita.
BACA JUGA:Vespa GTV 2023 Meluncur di Indonesia, Banyak Fitur Baru yang Canggih
Jadi ketika kita diberi pertolongan oleh Allah SWT melalui orang lain, maka kita harus mengucapkan terimakasih kepada orang tersebut.
Karena itu adalah sebagai bentuk kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah menolong kita dalam kesusahan.
Bila kita tidak berterimakasih kepada orang lain atas kebaikan yang diberikannya untuk kita, maka kita tergolong orang yang tidak bersyukur pada Allah SWT.
Jadi pada intinya ketika kita menjalankan aktivitas ekonomi atau bisnis secara Islami atau sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW melalui tiga hadistnya tadi, maka akan menjadi pilar bagi perekonomian Islam.
BACA JUGA:5 Kucing Peliharaan Paling Populer di Indonesia, Ada Kucing Persia
Dari hadist Nabi tadi mengajarkan kita untuk jujur dalam bisnis, bermanfaat bagi orang lain, dan berterimakasih kepada orang yang menjalankan bisnis bersama kita.