Menanggapi hal ini Beat Manajer Tol Palindra dan Simpang Indra-Prabu, Syamsul Rijal mengucapkan mohon maaf atas ketidak nyamanan ini.
"Ini dikarenakan pertama, kondisi kartu yang rusak, yang kedua ini memang dari perbankannya, jenis kartunya," ungkapnya.
Hal ini juga katanya, masih dikembangkan pihaknya dengan perbankan. "Karena kami hanya sistem peralatan tolnya, karena memang ada beberapa kasus tidak terbaca seperti itu.
Tapi kartunya masih mulus, berarti bukan karena kartunya rusak, mungkin cip di kartunya yang tidak terdeteksi," terangnya.
BACA JUGA:5 Cara Membedakan Burung Love Bird Jantan dan Betina, Serta Tips Biar Love Bird Tidak Gampang Stres
Diakui Syamsul, memang ada kasus seperti itu.
“masuk dari awal misalnya dari Palembang, dia bisa ngangkat, nah pas keluar dia tidak terbaca,” paparnya.
Terhadap hal itu, lanjut dia, sesuai prosedur pihaknya akan menginformasikan ke asal gerbang, guna melakukan cek dan deteksi, apakah terdata di gerbang tol Palembang.
“Kasus seperti ini memang solusinya bayar tunai atau manual, karena memang diganti kartu lain juga masih tidak bisa.
Jadi solusinya bayar tunai dan ini juga terdeteksinya di CCTV kita, sudah terecord ada satu kendaraan yang keluar," sambungnya.
Lantas bagaimana bara mengetahui, jika kartu e -Tol masih layak pakai atau tidak?
"Pertama kita cek fisiknya, kalau memang sudah patah, mending ganti kartu lain aja, begitu juga kalau chipnya sudah buram," jelasnya.
Dikatakan dia, e-Tol ini produksinya banyak, bukan hanya BNI, jug ada Mandiri, juga nanti ada dari Bank Sumsel.
"Ini harus kita tindak lanjuti pada pihak bank.