Kemudian laki-laki itu meletakkan anak-anak burung yang diambilnya tetapi induknya justru tetap enggan meninggalkan anak-anaknya demi menjaga mereka.
“Apakah kalian kebingungan melihat kasih sayang induk burung itu kepada anak-anaknya?” tanya Rasulullah saw. kepada para sahabatnya.
“Iya, ya Rasulullah,” sahut para sahabat.
BACA JUGA:10 Provinsi dengan Masjid Terbanyak di Indonesia, Sumatera Selatan Termasuk?
“Kalian harus tahu,” kata Rasulullah saw. “Demi Dzat yang mengutusku menuju kebenaran, Allah sangat penyayang kepada hamba-hamba-Nya melebihi kasih dari induk burung kepada anak-anaknya.”
“Kembalikan burung-burung itu ke tempat asalnya bersama sang induk,” perintah Rasulullah yang membuat laki-laki tadi segera mengembalikan burung-burung itu.
Begitulah adab kepada hewan yang disampaikan Rasulullah saw. Bahkan, membunuh hewan tanpa alasan, hal itu sudah termasuk kezhaliman.
Cerita ini berasal dari Abdullah bin Amr bin Ash, yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
BACA JUGA:Bukan UI, Universitas Tertua Ternyata Ada di Provinsi Jambi, Sudah Ada Zaman Kerajaan Sriwijaya!
“Barangsiapa yang membunuh seekor burung tanpa alasan yang hak, maka Allah akan bertanya perihal itu pada hari Kiamat.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa hak burung yang dimaksud?”
Beliau kembali berkata, “Menyembelihnya, tidak mengambil lehernya, lalu mematahkannya dengan paksa.” (HR. Ahmad, hadits nomor 6264)
Kepada hewan pun kita harus memenuhi hak-haknya, apalagi manusia. Sementara itu, apakah ada hak-hak seseorang yang belum kita tunaikan?*