INDRALAYA, PALPRES.COM - Dampak kemarau yang diprediksi cukup panjang pada 2023, mulai sangat terasa di Kabupaten Ogan Ilir.
Ya, selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah menyentuh angka lebih dari 200 hektar, di beberapa desa di Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir mulai kesulitan air.
Saat ini udara di Kabupaten Ogan Ilir khususnya di Kecamatan Indralaya, tidak baik-baik saja atau menyentuh level kuning alias tidak sehat.
"Data hari ini belum masuk, tapi kalau kemarin udara kita tidak sehat, atau berada di level kuning dengan komponen PM2,5," ujar PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup melalui Kabid Pengendalian Pencemaran, Mira Rausalia.
BACA JUGA: Alhamdulilah! Ada BLT Rp200.000 Bagi Pemilik BPJS, Cair Pekan Depan
Menurutnya, dengan hasil ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk menanggulangi hal-hal ini.
Seperti BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.
"Terutama Dinkes dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mengantisipasi ISPA bagi masyarakat kita, khususnya bagi pelajar," ungkap wanita berhijab ini.
Terkait hal ini, Selasa 05 September 2023, pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Ogan Ilir mulai bergerak membagikan masker.
Sebanyak 50 ribu masker dibagikan Dinkes melalui Puskesmas-puskesmas dan Pustu yang ada di Kecamatan dan Desa dalam Bumi Caram Seguguk julukan Kabupaten Ogan Ilir.
"Untuk mengantisipasi ISPA dengan banyaknya kebakaran lahan, dan udara kita berada level kuning, hari ini kita bagi-bagi masker sebanyak 50 ribu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir, Hendra Kudeta.
Untuk tahap awal ini katanya, masker dibagikan ke sekolah-sekolah yang sering terjadi kebakaran lahan, seperti Kecamatan Indralaya, Indralaya Utara, dan Indralaya Selatan.
Selanjutnya, Pemulutan, Pemulutan Induk, Pemulutan Selatan, Rantai Panjang, Lubuk Keliat, Tanjung Batu, dan Rambang Kuang Muara Kuang.
BACA JUGA:SELAMAT, Bansos BPNT Rp600.000 Cair di Daerah Ini, Cek Apakah Kotamu Termasuk?