PALPRES.COM- Afar merupakan kelompok etnis yang mendiami tambang garam Danau apar.
Sebuah kawasan yang dijuluki sebagai tanah kematian atau tempat paling kejam di muka bumi.
Mereka adalah penggembala nomaden tradisional yang dikenal galak dan tidak ramah.
Dimana semua sikap itu mencerminkan medan keras yang menjadi tempat huniannya.
BACA JUGA:Menolak Cantik Karena Membawa Sial, Suku Ini Sumbat Hidung hingga Pasang Tato di Wajahnya
Orang Afar telah menghuni kawasan yang sangat gersang ini selama berabad-abad.
Mencari nafkah dengan menambang garam kemudian mengangkutnya melintasi padang pasir dengan karapan unta seperti halnya suku Kurdi.
Orang Afar mendiami daerah yang mencakup beberapa negara namun tidak memiliki hak politik atau perbatasan yang dapat mereka sebut sebagai negaranya.
Danau Afar merupakan bagian dari Ethiopia yang membentang sekitar 60.000 km2 dan berada pada ketinggian 130 meter di bawah permukaan laut.
BACA JUGA:Bermodal Tarian dan Nyanyian, Suku Ini Bisa Mencuri Istri Orang Lain
Kawasan ini identik dengan suhu panas ekstrim dengan suhu rata-rata mencapai 45 hingga 50 derajat Celcius atau setengah dari titik didih.
Namun demikian di tengah suhu panas yang ekstrim Danau apar justru menjadi tempat dimana suku Afar menggantungkan kehidupannya di tengah gurun.
Garam kering yang membentuk hamparan luas lembaran putih ini puluhan ribu keluarga memperoleh pendapatan mereka dari menambang.
Salah satu komoditas yang paling berharga di dunia dan di tengah ladang garam yang sangat panas inilah perdagangan garam telah berkembang diwariskan dari generasi ke generasi sejak sekitar 3000 tahun yang lalu.