Kemudian Omar diangkat sebagai ketua dari sekelompok sarjana, yang melakukan sejumlah penelitian terutama di bidang astronomi.
Mendapatkan dukungan yang luar biasa tersebut, membuat Omar bersemangat, dan akhirnya Omar merancang kalender yang disebut kalender “Jalali”.
Kalender ini merupakan kalender matahari dengan siklus interkalasi 33 tahun.
Omar Khayyam sangat piawai dalam melakukan koreksi hingga enam digit di belakang koma.
BACA JUGA:Lulus Langsung Jadi PNS! Ini 5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik, Apa Aja Ya?
Ia mengukur lamanya satu tahun sebagai 365, 24219858156 hari.
Sejak saat itu ditemukan bahwa adanya perubahan angka di desimal ke-6 selama masa hidup seseorang.
Sebagai perbandingan keakuratan perhitungan yang dilakukan Omar, maka panjang satu tahun pada akhir abad ke -19 adalah 365.242196 hari, dan hari ini adalah 365.242190.
Proyek kalender yang dilakukan Omar sempat dibatalkan setelah kematian Sultan Maliksyah pada tahun 1092.
BACA JUGA:Lulus Langsung Jadi PNS! Ini 5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik, Apa Aja Ya?
Namun demikian, kalender Jalali tersebut mampu bertahan dan masih digunakan di beberapa bagian dari Iran dan Afghanistan, hingga hari ini.
Omar Ia juga sangat dikenal di Persia dan dunia Islam, karena observasi astronomi yang ia lakukan.
Kemudian dia pernah membuat sebuah peta bintang di angkasa.
Namun demikian peta bintang tersebut lenyap.
BACA JUGA:Cuma Nonton YouTube Doang Saldo DANA Gratis Rp154 Ribu Langsung Ngalir Tiap Hari
Sejak tahun 1097, Omar mulai menerbitkan hasil penelitiannya mengenai table astronomi yaitu Zij Malik Syah.