Yakni sepertiga dari rezeki yang dia dapat, pertama, dia sedekahkan untuk orang yang tidak punya, sepertiga yang kedua dikembalikan ke modal usahanya, dan sepertiganya lagi dipergunakan untuk biaya keluarganya.
“Dia selalu ditolong Allah SWT, dimana ketika musim paceklik, Allah SWT turunkan hujan,” tuturnya.
Ada sebuah teori syar’i, bahwa sedekah itu resep kekayaan.
Namun anehnya, banyak orang yang masih mikir-mikir untuk bersedekah, padahal dia orang yang berkecukupan.
BACA JUGA:Suzuki Karimun Wagon R 2023: Harga Terjangkau dengan Transformasi Mesin dan Desain yang Modern
Malah terkadang ada kecurigaan dihatinya, bahwa fakir miskin yang diberikannya sedekah masih kuat untuk berusaha.
Bila kita bersedekah dengan angka yang kecil, misalnya hanya Rp2 ribu, maka ketika kita belum pernah bersedekah Rp 20 ribu atau bahkan Rp 100 ribu, kita coba untuk memberikan bersedekah dengan nominal uang yang belum pernah kita berikan itu.
Makin besar sedekah yang kita berikan, maka Allah SWT akan memberikan rahmat berupa rezeki 10 kali lipat dari yang kita berikan kepada orang lain.
Namun terkadang orang enggan bersedekah, karena berfikir bahwa ketika uang yang diberikan untuk bersedekah itu berkurang duitnya.
BACA JUGA:Butuh Dana untuk Modal Usaha? Ajukan KUR BRI September 2023, Bisa Pinjam Rp25 Juta hingga Rp500 Juta
“Itu pikiran orang yang bersifat kapitalis, Islam tidak berpikir seperti itu.
Dalam ajaran Islam, sedekah yang kita berikan, akan dibalas rezeki dari Allah SWT,” tuturnya.
Dikisahkannya, bahwa sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Sa'ad bin 'Ubadah gemar bersedekah.
Setiap panen kebun kurmanya dan ia mendapatkan keuntungan dari penjualan kurma, ia bagi-bagikan uang hasil keuntungan penjualan kurmanya kepada orang yang membutuhkan.
BACA JUGA:9 Batu Akik Ini Termahal di Dunia, Peluang Investasi yang Mantap!
Bahkan uangnya ia utangkan kepada orang lain, tapi ketika di akhir bulan orang akan mengembalikan utang tersebut, ia menolak uang orang berutang itu, karena menganggap utangnya lunas.