PALEMBANG, PALPRES.COM – Mungkin sebagian orang Palembang atau Sumsel umumnya, hingga kini ada yang masih mengucapkan kata-kata ‘Ya Saman’, sebagai ungkapan terhadap sesuatu yang mengejutkan atau mengagetkan.
Tahukah anda, jika kata-kata ‘Ya Saman’ itu, berasal dari nama seorang tokoh ulama Islam bernama Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani.
Muhammad As-Samman Al-Madani atau juga kerap disebut Syaikh Samman adalah seorang tokoh Islam yang terkenal dalam bidang keagamaan dan keilmuan.
Seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya, serta merupakan juru kunci kota Madinah dan penjaga makam Nabi Muhammad.
BACA JUGA:Ini Penyebab Nama KPM Dihapus sebagai Penerima Bansos PKH dan BPNT Tahun 2023
Dia dikenal sebagai seorang pendakwah yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama Islam.
Dikutip dari laman Wikipedia, Syaikh Samman adalah pendiri Tarekat Sammaniyah yang telah dikenal oleh masyarakat muslim di Indonesia.
Tarekat Sammaniyah merupakan tarekat ''mu'tabaroh" (masyhur) yang sudah terkemuka, dan diakui keabsahannya di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU)
Syaikh Samman sering memberikan kuliah ceramah dan khutbah, dengan tujuan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat.
Lahir di Madinah tahun 1130H/1718M). dan wafat di Madinah tahun 1189H/1775M, dia telah belajar di berbagai institusi pendidikan agama di sana.
Syaikh Samman memiliki pengetahuan yang luas dalam berbagai aspek agama, termasuk tafsir Al-Quran hadis fiqh (hukum Islam dan sejarah Islam.
Ia kerap mengutip dan merujuk kepada para ulama terkemuka dalam karyanya.
Selain itu Syaikh Samman juga dikenal sebagai penulis dan peneliti.
BACA JUGA:Cair Via Kantor Pos! Cek Jadwal Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Disini