"Jadi kami menginformasikan semua kemiskinan, silahkan lihat signifikan tidak data kami ini dengan BPS.
Terakhir kami ingin tepat sasaran.
Tolong dibantu mekanisme penghitungan sehingga tepat sasaran.
BACA JUGA:Jangan Asal Pilih Maskara! Berikut Tips Agar Maskaramu Tahan Lama
Saat ini tidak ada komplain dan sanggahan, berati ini bagi yang masyarakat menganggap tepat sasaran dan yang menerima merasa layak menerima bantuan," paparnya.
Sedangkan Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia Dr. Nurma Midayanti, S.Si.,M.Enc.Sc. menyambut baik kedatangan dan koordinasi oleh tim Muba.
Bahkan dirinya mengatakan sudah menyiapkan bahan yang pas, melalui paparan yang berjudul Tingkat Kemiskinan, Peluang Tantangan. Menurutnya, kemiskinan ini memang jadi tantangan bagi seluruh wilayah Indonesia, tidak saja di Muba.
Secara gamblang Nurma menjelaskan, bagaimana menghitung angka kemiskinan.
BACA JUGA:5 Universitas Terluas di Indonesia, Unsri Ternyata Lebih Besar dari Vatikan dan Monako
Turut mendampingi Nurma adalah Ketua Tim Kemiskinan, BPS, Rizal.
"Garis kemiskinan itu penjumlahan garis kemiskinan makanan dan non makanan.
Data diambil dari Maret sampai September.
Ada 52 komoditi makanan untuk mencari hasil kebutuhan makanan, serta ada 51 komoditi non makanan.
BACA JUGA:Ada Kedai Kopi Hidden Gem di Indralaya, Vibes Jogja Banget
Melalui imputasi dua komoditi didapat angka kemiskinan.
"Semisal, seorang kepala keluarga meskipun secara riil tidak menyewa tapi didata.