Tidak membeda-bedakan satu sama lain.
Mereka akan merasa diurus dengan baik, diperlakukan secara adil, maka kemungkinan mereka bertengkar.
3. Ajarkan mereka cara berkomunikasi yang baik
Rata-rata pertengkaran terjadi diakibatkan komunikasi yang buruk atau kurangnya komunikasi.
BACA JUGA:Gen Z Pasti Tertarik! Ini 6 Lokasi Self-Photo Studio Terbaik di Palembang, Lokasinya Strategis!
Ajarkan anak-anak kita bagaimana komunikasi satu sama lain, termasuk mereka menjaga “rambu-rambu” sendiri, agar tidak terjadi pertengkaran.
Misalnya si kakak memberitahu adeknya bahwa ia tidak akan mengambil mainan adek, kemudian pula adek tidak melakukan hal yang sama.
Kita sebagai orangtua memberitahu, untuk berkomitmen atas “rambu-rambu” yang mereka putuskan tersebut.
4. Mengatasi pertengkaran dengan konsisten
BACA JUGA:Bukan Ubud Bali atau Garut! Sawah di Daerah Ini Luasnya 1 Juta Hektar Hingga Menjulang ke Langit
Sesibuk apapun kita, sebagai orangtua, kita harus memberikan perhatian bila terjadi pertengkaran.
Luangkan waktu untuk berbicara pada anak-anak, agar mengetahui masalah yang sebenarnya.
Hal ini merupakan komitmen yang harus kita pegang sebagai orangtua yang bertanggungjawab, pada kondisi yang terjadi pada anak-anak.
Berusahalah untuk tenang dan sabar, dan ambil keputusan yang adil, serta minta mereka untuk saling memaafkan satu sama lain.
Hal itu perlu kita lakukan secara konsisten, agar anak-anak juga merasa diperhatikan, termasuk mereka ada masalah satu sama lain.