Meski demikian, pasar yang mati suri tersebut sempat hidup kembali dengan berganti nama menjadi Pasar Terapung Kuin Alalak.
Perubahan nama tersebut didasari oleh letaknya yang berada persis di antara daerah Kuin dan daerah Alalak, Banjarmasin Utara.
Jika dahulu letak pasar terapung berada di kawasan dermaga penyeberangan Alalak, kini lokasinya sedikit lebih mudah dijangkau. Tepatnya, pasar ini berada di siring depan Makam Sultan Suriansyah.
Selain pasar ini, ada pasar terapung lainnya yang ada di Kalimantan Selatan.
Pasar ini antara lain yang berlokasi di Lok Baintan atau di atas Sungai Martapura.
Pasar terapung di Kalsel ini pada awalnya adalah terjadi di masa Sultan Suriansyah.
Sultan Suriansyah di tahun 1526, mendirikan sebuah kerajaan di tepi Sungai Kuin dan Barito.
Kemudian di tepi sungai inilah yang jadi pusat perdagangan tradisional berkembang.
Pedagang kala itu juga menggunakan perahu kecil dan kebanyakan dari mereka adalah perempuan.
Para pedagang perempuan ini bahkan menggunakan pakaian tanggui dan caping lebar khas dari daerah Banjar.
Pakaian ini dibuat dari daun rumbia.
Itulah cikal bakal adanya pasar terapung di Kalsel ini. *